Minggu, 02 September 2018

KONSEP DEMOKRASI INDONESIA BURAM


----------------------------√√√-------------------------------
Demokrasi yang sebenarnya berada dalam ranah politik dan pemerintahan sangat dipengaruhi bahkan dedikte oleh sektor ekonomi . sehingga sangat jarang negara yang berpenduduk miskin dapat menerapkan sistem demokrasi dengan baik. Dalam hal ini, ketika suara rakyat dapat dibeli dengan Uang, demokrasi hanya merupakan lipstik di bibir (pemanis bibir) untuk sekedar memberikan justifikasi bahwa suatu sistem pemerintahan seolah-olah telah dipilih dan telah dipercaya oleh rakyat. Karena itu, ada benarnya premis yang menyatakan bahwa maju tidaknya faktor ekonomi berbanding lurus dengan langgeng tidaknya bertahan sistem demokrasi.

Karena itu, tidak heran jika istilah "reformasi" politik yang terjadi di indonesia ditahun 1988, perna diplesetkan menjadi istilah "Repot nasi".
Hal seperti itulah yang terjadi Indonesia. Refrormasi politik dipratikkan ketika bangsa Indonesia masih dalam keadaan
"Repot nasi" atau hidup susah, maka terjadilah bermacam tindakan yang mengatasnamakan demokrasi, tetapi sebenarnya uanglah yang bermain. Ada serangan fajar (bagi-bagi uang) pada saat pemilihan Umum/pilkada akan berlangsung. Ada pembagian uang, sumbangan desa, atau pembagian beras ketika kampanye berlangsung.

Ada politik dagang Babi/Ekina berlatarbelakang antara calon-calon yang yang akan dipilih atau sudah terpilih. Ada demontrasi "bayaran" yang mengatasnamakan rakyat. Ada betita atau usulan di media massa yang pesan atau atau dibeli oleh golongan oleh golongan politik tertentu ada undang-undang yang di golkan oleh pemerintah dan parlemen juga dengan permainan uang, dengan sebaiknya.
Keadaan seperti ini yang sangat disenangi oleh politisi-politisi ambisius dan akan terus menjadi, selama perbaikkan sektor ekonomi di Indonesia berjalan sangat lambat, sehingga politik Uang/Money Politik akan terus berlangsung di negeri ini didalam waktu yang lama.

EPILOG:

1. Demokrasi tidak muncul hanya karena pelaksanaan pelaksanaan pembangunan ekonomi atau pendapatan perkapita lebih tonggi.
2. Akan tetapi, pendapatan perkapita rakyat yang tinggi dapat melanggengkan kehidupan demokrasi.
3. Agama (islam, protestan, katolik, hindu, budha, yahudi) bukan penyebab munculnya demokrasi di negara-negara dimana agama tersebut dianut secara mayoritas.
4. Faktor agama (semua agama) justru dapat menggoyakan, bahkan menghambat, kehidupan dan kemajuan demokrasi.
5. Akan tetapi, faktor agama juga dapat menggoyakan sistem pemerintahan yang otoriter atau totaliter.

Disamping itu, suatu sistem pemerintahan yang demokratis sebenarnya merupakan suatu faset dari suatu tata kehidupan masyarakat yang demokrataris itu sendiri haruslah menampakan ciri-cirinya sebagai berikut:

A. Penghormatan terhadap prularisme dalam masyarakat, dengan menghilangkan sikap sektarian dan sikap mau menang sendiri. Di indonesia, prinsip tersimpul dalam Slogan Bhineka Tunggal Ika (berdeda-beda tetapi tetap satu).

B. Semangat musyawarah dalam mencapai suatu putusan tertentu.

C. Cara yang diambil harus selaras dengan tujuan yang hendak dicapai. Dalam hal ini, demokrasi tidak hanya berpentingan dengan aspek proseduralnya saja (seperti sebagaimana prosedur pemilihan umum, pengambilan putusan parlemen, dan sebagainya) melainkan Demokrasi berkepentingan juga dengan tujuan atau hasil yang dicapai. Misalnya, sudahkan dengan suatu pemilihan umum tersebut menghasilkan para wakil rakyat atau para pemimpin bobot dan profesional.

D. Norma kejujuran dan mufakat. Dengan prinsip kejujuran dan ketulusan dan musyawarah, kita dapat diharapkan untuk saling menghargai perbedaan-perbedaan yang ada, dan dapat mengambil putusan yang menguntungkan semua pihak (atau yang disebut istilah Win-win Solution).

E. Norma kebebasan, persamaan hak, dan kesamaan perlakuan antara anggota masyarakat.

F. Toleransi terhadap prinsip "coba dan salah" ( trial dan eror) dalam mempratikkan Demokrasi di papua dan pada umumnya Indonesia.

Melihat kepada persayaratan- persyaratan diatas merupakan ciri utama dari suatu tata kehidupan masyarakat yang demokratis.

Koyaoo.
***********
----------BY.AMOKA FH UNCEN------------

Tidak ada komentar:

Posting Komentar