Senin, 22 Oktober 2018

PAPUA VERSUS INDONESIA; SUAMINYA MISKIN, ISTRI TERLANTAR

FOTO: Amoka Yagai Wiyai Papua
                     

Suami (Indonesia) yang ganteng dan tampang yang tangguh, berani, dan serta perkasa menghamili saya (papua). sayang anak kita dalam perut memintah untuk di harus keluar dan dia pun ingin melihat dunia yang indah dan nan kaya dan raya ini, anak kita juga ingin bahagia seperti tong dua menikmati Ciptaan Tuhan ini.

Sayang Alias Suami (Indonesia) Suami tersayang, masih Ingat kah? Tidak ni!! Waktu itu depan Bapak (belanda) nenek (Amerika) pada 15 agustus 1962, kita sudah sepakat bahwa kita hidup bersama hanya selama 25 tahun saja. Suami ku sayang (Indonesia) Anak kita sudah besar dalam Rahim ni Kapan dia keluar kah? Maskawin, Uang susu juga sayang belum bayak kasih ke orang tua saya too. Suami ku tersayang Saya sangat menyesal Sekali menerima ko apa adanya, waktu itu kita berjanji depan Orang tua (PBB) kita Bahwa kami tidak akan Ingkar janji baru sekarang sayang tidak mau bertangguang jawab, Sayang saya sangat menyesal oo. Mengenal suami abunawas seperti dirimu.

Suami ku tersayang (Indonesia) saya sudah panggil saudara laki-laki yang ada di kampung sebelah (negara-negara fasifik) jadi kita akan selesaikan di depan Orang tua kita (PBB), Ko Kira ko pu gosi saja kah? Yang bisa buat saya hamil laki-laki tidak bertanggungjawab. Ko pikir saya punya kandungan ini murah kah? Masih ada jantang lain yang akan menghamili saya dan akan lunas tuntaskan Maskawin saya. Ko pikir say wanita murahan jadi ko menghamili saya segampang begitu...

Sayang (Indonesia) saya sudah beralih hati ke pria lain, sudah dari lama saya sudah bilang ke ko bahwa jangan sekali-kali mengeluarkan air wanita (Papua), karena disaat ada pria lain yang datang menghapus air mata. Maka akan merasakan sakit hati yang mendalam di lini kehidupan mu (Indonesia), Sayang wae minta minta doa sertu mu yaa kini saatnya saya juga mau happy dengan pria lain untuk selamanya agar anak-anak yang lahirkan nanti bisa melihat dunia yang penuh kebagiaan ini sehingga anak yang akan saya lahir tidak sia-sia saya lahirkan demi menjadi ahli pewaris hak pemilikan mereka. Dengan hal saya juga pun akan merasakan kebahagiaan tersendiri didalam hidup ku.

Walau berat hati ku melepaskan diri mu pergi, maafkan saya sayang (Indonesia) memang itu langka dan solusi terbaik dalam proses penyelesaian masalah berkeluarga dan berumah tangga, ko juga pasti bosan dengan sikap ku yang tegas,tidak perna mandi,pemberontak,maunya harus dimanja. Sayang waee saya juga berharap ko juga memahami hal itu.

Sayang (Indonesia) saya juga tahu di antara semua laki-laki tidak ada mege/uang adalah dirimu, saya juga merasa prihatin dengan sumber pendapatan mu. Saya sebagai pasti punya banyak kebutuhan ko pasti tidak memenuhi kebutuhan itu. Anak mau lahir saja ko bilang belum saatnya padahal dalam perut di berteriak dengan suara yang tegas untuk dia harus keluar dari dalam kegelapan kandungan ku.

Selamat jalan koya uwetiyii laki-laki murahan (Indonesia), saya harap mantan suami bukan musih yaa Bapa (PBB) Akan undang kita berdua untuk makan sama-sama di satu meja, mantan suami ko jangan cemburu e juga pasti akan duduk sama" dengan suami baru ku dimeja makan itu. Disana juga pasti ada saudara-laki-laki yang ganteng dan berani (NEGARA-NEGARA FASIFIK).mereka juga akan manjakan saya, karena mereka adalah Adalah saudara-saudara ku.

"Salam termanis Untuk mu Suami talepas/ Mantan suami yang Miskin"

1 komentar: