Senin, 16 Juli 2018

Refrendum Adalah Solusi Demokratis Bagi Bangsa Papua Barat


SEJAK RAKYAT WEST PAPUA MENYATAKAN DIRINYA KEPADA DUNIA, BAHWA BANGSA YANG MERDEKA DAN BERDAULAT SEJAK 1 DESEMBER 1961, BELUM PERNAH BERPIKIR UNTUK DIALOG JAKARTA-PAPUA SAMPAI DETIK INI.
----------------------------------------------------


OPM-TPNPB No Compromi- (Tutup Mata, Telinga dan Mulut) hanya untuk merebut Kembali Hak Kemerdekaan dan Kedaulatan Bangsa West Papua melalui Perang Gerilya Tahapan yang sedang berlangsung di Negeri Revolusi West Papua ini.
Indonesia Sebagai negara colonial, bila ingin berdialog dengan Elit Papua berarti langsung saja berdialog dengan ULMWP.
Bukan berdialog dengan GUBERNUR, BUPATI, MRP, DPRD/DPRP, GEREJA, AKADEMISI, LSM, LMA, BMP DAN MILISI LAINNYA DI PAPUA BARAT INI.
DIALOG Tidak sembarang orang dan tidak sembarang tempat. Ada Wadah representatif yakni: ULMWP. Disini jalur dan mekanismenya yang resmi, layak dan benar. Jangan bicara sembarangan, seperti ayam berkokkok di MEDSOS FACEBOOK, Soalnya kita mempermalukan diri sendiri.
OPM-TPNPB, Dengan tegas menolak beberapa agenda jakarta/NKRI seperti:
1. OTSUS
2. DIALOG.
3. Pemekaran
4. PILKADA/PILGUB
5. SAHAM KAPITALISME seperti TP. FREEPORT INDONESIA, LNG Di Kaimana, Minyak Tanah di Sorong dll.
6. Pembangunan
7. Kesejahteraan
8. PARPOL dan sebagainya.
OPM-TPNPB berjuang dari Dulu sampai dengan detik Perang Gerilya berjalan ini sangat Jelas, Hanya orang Munafik, Profokator, Binaan BIN atau Penghianat yang bisa membolak-balikkan Fakta demi Kepentingan diri sendiri, kelompok, Marga atau Sukunya.
Militer West Papua (OPM-TPNPB) Perang melawan Colonialisme dan capitalisme karena IDEOLOGI PAPUA MERDEKA. OPM-TPNPB menuntut Hak Kedaulatannya (1 desember 1961).
#VIVA_TPNPB_OPM
#FREE_WEST_PAPUA
R.I.P DIALOG:
>>>>>ULMWP VS JAKARTA<<<<<

Tidak ada komentar:

Posting Komentar